Oleh Janet Bong May Ing & Augustine L. Garet
KOTA PADAWAN — Malam Vigili Pentekosta merupakan salah satu hari yang paling sakral dalam tradisi Katolik.
Hari Sabtu, 16 Mei lalu, merupakan malam penuh harapan dan doa, di mana umat bersiap untuk menyambut Hari Pentekosta dan memperingati turunnya Roh Kudus kepada para rasul.
Upacara Puji dan Sembah kepada Roh Kudus pada malam Vigili Pentekosta dipenuhi dengan makna rohani yang mendalam dan diisi dengan berbagai pujian yang memperkaya iman umat.
Renungan diambil daripada Kisah Para Rasul 28: 16-20, 30-31, dan Yohanes 21: 20-25: “Ikutilah Aku!”
Mengikuti Yesus bukanlah tugas yang mudah. Seringkali, para rasul harus menempuh jalan mencabar yang tidak ingin mereka lalui. Dalam Injil pada hari tersebut, Petrus kehilangan fokusnya pada Yesus, sebaliknya dia memandang kepada Yohanes yang mengikuti mereka dan bertanya kepada Yesus, “Bagaimana dengan dia, Tuhan?” Yesus memberitahu Petrus untuk fokus kepada perjalanannya dan memberi tumpuan kepada apa yang lebih penting.
Friar Don Don Ramerez juga berkongsi renungan dengan menanyakan cara kita mengasihi Tuhan. Dengan kuasa Roh Kudus sahaja, kita mampu mencintai Tuhan sepenuhnya. Jika tanpa Roh Kudus, kuasa duniawi akan menyekat kita untuk mendekati Tuhan. Keinginan duniawi dan ikatan dalam keduniaan, seperti kerjaya dalam hidup, akan mencabar keimanan seseorang. Keadaan yang tersekat akan menyebabkan umat cenderung ke arah yang lain dan terjebak di dalam kuasa kegelapan. Kuasa Roh Kudus amat penting untuk membimbing iman seseorang dalam perhubungan bersama dengan Tuhan.
Acara Puji dan Sembah kepada Roh Kudus pada Malam Vigili Pentekosta, yang sangat istimewa dan penuh makna, menyebabkan Gereja St Ann dibanjiri umat. Melalui doa, nyanyian dan upacara yang dilakukan, umat memperbaharui imanmereka dan membuka hati untuk menerima kurnia Roh Kudus.
Upacara ini tidak hanya memperingati peristiwa sejarah Pentekosta tetapi juga mengundang kehadiran Roh Kudus yang terus bekerja dalam kehidupan umat beriman pada saat ini, terutamanya mereka yang melayani di gereja.